Agus Flores Ceritakan Sejarah Kerajaan Kutai Tertua, Harus Dihargai Masyarakat Dayak
lensapostkaltim.com,- Jakarta, Salah Satu Pemerhati Budaya Raden Mas MH Agus Rugiarto SH atau Biasa Disapa Agus Flores, Minggu Malam (9/7) Mengatakan, bahwa Kerajaan Tertua di Indonesia adalah Kutai dan Agama Tertua Hindu Siwa.
Ini ulasanya disampaikan Agus Flores, di Abat ketiga atau diperkirakan 400 Tahun Sesudah Masehi, Kalimantan tersebut cikal bakal Kerajaan Tertua.
Dulunya menurut Agus, Sebelum Adanya Kerajaan- Kerajaan di Nusantara, Baik Kerajaan Salendra, Sriwijaya, Mataram Kuno, Singasari , S
dan Majapahit, maka yang pertama Kutai, yang disebut Kutai Martadipura Nusantara.
Itupun menurut Agus telah tertuang dalam Buku Sejarah yang dibuktikan Dalam Batu Prasasti.
Dimana didalam Batu Prasasti, yang tertulis dalam bahasa sangsekerta, menunjukan, bahwa tulisan Sangsekerta itu berasal dari India, sehingga bisa disimpulkan Indonesia Berasal Dari Pradaban India Siwa.
Lanjut Mantan Dosen Pendidikan Ilmu Hukum (PIH) ini, mengatakan, dari literatur sejarah tersebut, diambil benang merahnya, bahwa rakyat harus mengakui Pendiri Kerajaan Tertua Pertama di Indonesia adalah Sang Maharaja Kudungga.
Dan memiliki putra pertama bernama Aswawarman.
Dan Aswawarman memiliki tiga orang putranya, salah satunya bernama Mulawarman, yang menjadi raja ketiga Kerajaan Kutai.
Lanjut Agus , dalam sejarah, Raja Kudungga memiliki 3 Anak diantaranya Aswawarman Raja Kutai kedua, Mulawarman Raja Kutai Ketiga dan Dermasetia Raja Kutai Ke 4.
” Sejarah Kerajaan Kutai Kuno atau Kutai Martadipura Nusantara berakhir sampai Raja Ke 4, setelah itu dikuasai Kutai Kartanegara,” Jelas Agus.
Ditambahkan Agus kepada Awak Media, Dizaman Raja Kutai Ke 4, Dermasetia, Terjadi Pemberontakan dan Kutai Kuno dikuasai Kutai Kartanegara.
” Saat Kerajaan Kutai Martadipura jatuh ditangan Kutai Kartanegara, maka Keluarga Turunan Raja Kudungga, berpindah ke wilayah Selatan Pulau Sumatera dan Barat Pulau Jawa.
” Dulunya pulau ini, satu tidak ada istilah Sumatera dan Jawa, hanya diistilahkan wilyah Selatan dan Barat,” tegas Agus.
Lanjut Agus, dan dari Perpindahan Urbanisasi itu, muncul Kerajaan kerajaan kecil, mulai dari zaman Dinasty Salendra Wilayah Barat, dibuktikan adanya Candi Brobudur dan Candi Candi Lainnya, di seluruh Jawa.
Lanjut Praktisi Metafisik ini, dia mengatakan , suasana di Kerajaan Dinasty Salendra sudah terjadi Peristiwa Perebutan Kekuasaan, sehingga mengakibatkan Balaputra Dewa Menyingkir wilayah Selatan membentuk Kerajaaan Sriwijaya.
” Setelah Kutai Lemah, Mulai Munculnya Kerajaan dari Wilayah Barat, diperkirakan Abat ke 6 , muncul Kerajaan Salendra, Setelah Itu Muncul Kerajaan Mataram Kuno di Abat Ke 9 sampai 10, dan muncul kerajaan lainnya Singasari dan Majapahit.
” Kalau ada Turunan Raja Majapahit, tidak mengaku turunan Kudungga, berarti durhaka terhadap leluhur itu, ” tegasnya.
Fisik Wajah turunan Kudungga tersebut, hampir mirip wajah wajah masyarakat dayak.
” Jadi sekarang jangan lihat masyarakat dayak Cipit, bulat disebut turunan cina, itu salah , ada juga turunan Raja Kudungga, ” Ujarnya mengakhiri pembicara. (Team FRN Kaltim)