Dinas Pariwisata Kutim Inovasi Pelatihan Pembuatan Eco Print Perkuat Ekonomi Kreatif
lensapostkaltim.com, KUTAI TIMUR – Guna mendorong dan menumbuhkembangkan potensi pelaku ekonomi kreatif di Kutai Timur (Kutim), Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Pembuatan Eco Print Keramik, belum lama yang berlangsung di Gedung Wanita Bukit Pelangi Sangatta.
Jalannya pelatihan pembuatan eco print diterangkan kembali oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Dr H Nurullah, M.Pd untuk itu melalui Kabid Pemasaran Desi Wahyu Fitrisia mengatakan yang mana pelaksanaan diikuti oleh 60 peserta terdiri dari perwakilan dari organisasi yang tergabung di GOW dengan narasumber Ketua Persit Chandra Kirana Kutim Tantri Yustikarini.
Yang mana pada kesempatan itu Ketua GOW Kutim Tirah Satriani dalam sambutannya berharap pelatihan yang dilaksankan ini bisa bermanfaat buat semuanya dan tidak hanya sebatas sampai disini saja, namun dapat mengembangkan kreatifitas untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif.
“Kalau nanti ada kesulitan terkait pelatihan ini bisa menghubungi Saya atau Dinas Pariwisata, karena di Dispar khususny di Bidang Ekonomi Kreatif membina produk-produk UMKM,” terangnya.
Bersamaan dengan ini, Ketua Persit Chandra Kirana Kutim Tantri Yustikarini mengatakan secara umum Eco Print banyak dikenal untuk kain namun dikesempatan ini pihaknya ingin membuka mata semua orang bahwa Eco Print bisa juga dilakukan di keramik, kulit atau pun di kertas.
“Saya berkeinginan Eco Print bisa diterima disini (Kutim). Caranya dengan menampilkan produk berbeda dari biasanya, seperti Eco Print Keramik,” jelasnya.
Sementara narasumber Tantri mengungkapkan pada dasarnya Eco Print Keramik ini sama dengan Eco Print pada kain namun disini memakai media keramik. Eco Print mencetak warna daun di keramik dengan tujuan agar lebih menonjolkan estetika dan keindahan.
“Bahan yang digunakan adalah keramik bakar namun yang belum digrasir atau masih kasar, selain itu bahan Mordan, Daun, Kain Blangket, Plastik dan Lakban,” terang Tantri.
Tantri menerangkan tekhnik pembuatan dengan cara memasukan keramik dan kain blangket kedalam bahan mordan yang sudah dilarutkan dalam air 3 liter air dan rendam selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya angkat keramik dan tiriskan.
“Ambil kain blangket, peras sampai tidak ada lagi air yang menetes, kemudian rentangkan plastik dan tata daun diatas kain blangket sesuai selera,” tegasnya.
Kemudian ia lanjut memaparkan, lilitkan lakban mengelilingi keramik yang sudah terbungkus kain blangket dan plastik dan dikukus selama kurang lebih 2 jam.“Setelah dikukus 2 jam, buka lilitan dan bersihkan daun-daun yang menempel di keramik kemudian anginkan.
Terakhir keramik di pernis untuk menimbulkan efek glossy dan menonjolkan motif pada keramik,” tutupnya (adv/Diskominfo Perstik /dy)